The Correlation Between Fasting Blood Glucose Levels and Creatinine Levels in Diabetes Mellitus Patients
Abstract
Diabetes mellitus is a chronic condition caused by high blood glucose levels due to the pancreas's inability to produce sufficient insulin. Elevated blood glucose levels cause the kidneys to work harder in the blood filtration process. Creatinine testing is one of the indicators used to detect kidney damage. This study aims to determine the correlation between fasting blood glucose levels and creatinine levels in patients with diabetes mellitus at Bhayangkara Hospital Denpasar. This study is an analytical observational research employing a questionnaire method and direct examination, conducted in March and April 2025. A total of 48 samples were included using the total sampling technique. Data were analyzed using the Spearman Rank correlation test. The results showed that 40 subjects (83.3%) had high fasting blood glucose levels and 8 subjects (16.7%) had normal levels. Meanwhile, 39 subjects (81.2%) had high creatinine levels and 9 subjects (18.8%) had normal levels. The results of this study indicate a significant relationship between fasting blood glucose levels and creatinine levels in patients with diabetes mellitus at Bhayangkara Hospital Denpasar, with a p-value of 0,000 and a correlation coefficient of 0,501, indicating a positive relationship.It is concluded that hyperglycemia plays a role in the decline of kidney function. Patients are advised to maintain a healthy lifestyle, healthcare providers to enhance education, and future research to consider complication factors and therapy.
Downloads
References
Saptaningtyas, R., Wahyuhendra, R., & Isworo, J. T. (2022). Hubungan Gula darahPuasa dengan Kolesterol LDL pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSU William Booth Kota Semarang. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 4(3), 604-608.
Hasanah, F.K. and Helma. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Meningkatnya Kadar Gula Darah Pasien di Klinik Fanisa Kota Pariaman dengan Menggunakan Analisis Faktor.
Irdawati. (2022). Gambaran Kadar Kreatinin Serum Berdasarkan Glukosa Darah Sewaktu (Gds) Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. 2022.
Kriswiastiny, R., Hidayat, N. A., Mustofa, F. L.,Hermawan, D. (2021). Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus dan Kadar Gula Darah dengan Kadar Kolesterol Total pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung. Medula.
Sena, A. (2021). Manajemen diabetes melitus dalam menurunkan risiko komplikasi ginjal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 112–118.
Rini, D. (2022). Hubungan kadar glukosa darah dengan kadar kreatinin pada pasien diabetes melitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 10(1), 55–62.
Mahara, I. (2016). Hubungan kadar glukosa darah puasa dengan kadar kreatinin serum pada pasien diabetes melitus. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 3(2), 45–51.
Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar. (2024). Laporan tahunan pelayanan rawat jalan. Denpasar: RS Bhayangkara.
Thomas, M. C., Cooper, M. E., & Zimmet, P. (2016). Changing epidemiology of type 2 diabetes mellitus and associated chronic kidney disease. Nature Reviews Nephrology, 12(2), 73–81. https://doi.org/10.1038/nrneph.2015.173
Webster, A. C., Nagler, E. V., Morton, R. L., & Masson, P. (2017). Chronic kidney disease. The Lancet, 389(10075), 1238–1252. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)32064-5
American Diabetes Association. (2022). Standards of medical care in diabetes—2022. Diabetes Care, 45(Suppl. 1), S1–S264. https://doi.org/10.2337/dc22-S001
Tuna, H., Wuryandari, M.R.E. and Shofi, M., 2022. Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Glomerular Filtration Rate (GFR) Pada Pasien Diabetes Melitus dengan Obesitas Di RSU Daha Husada Kediri. Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya, 3(2), pp.141-146.
Rivandi, Janis. (2015). Hubungan Diabetes Mellitus Dengan Kejadian Gagal Ginjal Kronik. e- journal Volume 4, nomor 9.
Santoso, D., Sawiji, S., Oktantri, H. and Septiwi, C., 2022. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Fatigue Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. Soedirman Kebumen. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 18(1), pp.60-70.
Saputra, S.I., Berawi, K.N., Susianti, S. and Hadibrata, E., 2023. Hubungan diabetes melitus dengan kejadian gagal ginjal kronik. Medical Profession Journal of Lampung, 13(5), pp.787-791.
Probosari, E. (2016). Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya gagal ginjal pada pasien diabetes melitus. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 7(2), 120–128.
Zheng, Y. (2025). The relationship between fasting blood glucose and creatinine levels in diabetic patients with and without kidney complications. Journal of Clinical Nephrology, 12(1), 45–53. https://doi.org/10.1016/j.jcn.2025.01.004
Copyright (c) 2025 Mieke Antari Sarjono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.
