The Correlation Between Creatinine and Potassium Levels in Patients With Chronic Kidney Failure
Abstract
Chronic Kidney Disease is a progressive and irreversible decline in kidney function that affects the body’s ability to maintain fluid and electrolyte balance, including potassium. Creatinine is a primary indicator of decreased kidney function, while potassium plays a crucial role in maintaining proper muscle and cardiac function. A significant increase in potassium levels due to impaired kidney function can lead to cardiac arrhythmias, which may be fatal. Therefore, analyzing the relationship between these two parameters is essential for detecting the risk of complications and supporting the management of CKD patients. The purpose of this study was to determine the relationship between serum creatinine and potassium levels in patients with chronic kidney disease. This study used an observational analytic design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 32 patients at Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran who underwent simultaneous creatinine and potassium testing between March – Mei 2025. Data were analyzed using the Spearman correlation test. The results of this study is most patients had elevated creatinine levels (84.37%) and normal potassium levels (59.37%). The Spearman correlation test showed a significance value p = 0.046 and a correlation coefficient r = 0.356, indicating a positive correlation with weak strength between creatinine and potassium levels. The conclusion of this study is theres a statistically significant relationship between creatinine and potassium levels in patients with chronic kidney disease, although the strength of the correlation is weak.
Downloads
References
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2023). Laporan Kesehatan Nasional 2023. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.
Chen, T. K., Knicely, D. H., & Grams, M. E. (2020). Chronic kidney disease diagnosis and management. JAMA, 322(13), 1294–1304.
Levey, A. S., & Coresh, J. (2019). Chronic kidney disease. Lancet, 393(10174), 1231–1245.
Mayo, R., et al. (2021). Hyperkalemia in chronic kidney disease: Prevalence, risk factors, and outcomes. Kidney International Reports, 6(5), 1234–1242.
Iziana, N., et al. (2024). Hubungan kadar ureum, kreatinin, dan natrium pada pasien gagal ginjal kronis: Sebuah tinjauan literatur. Jurnal Kesehatan Indonesia, 15(2), 45–53.
Tondo, C., et al. (2021). Risk factors for progression of chronic kidney disease in patients with comorbidities. Clinical Kidney Journal, 14(3), 784–792.
Al-Khader, A. A., et al. (2019). Association between serum creatinine and potassium levels in chronic kidney disease patients. Nephrology Dialysis Transplantation, 34(4), 662–670.
Suwitra, K., et al. (2019). Economic burden of chronic kidney disease in Indonesia. BMC Health Services Research, 19(1), 1–9.
Putra, I. M., & Wahyuni, S. (2022). Association of serum creatinine and potassium imbalance in chronic kidney disease patients. Indonesian Journal of Nephrology, 8(3), 101–109.
Nusantara, Dipo Try Harto, Hadi Irawiraman, and Nirapambudi Devianto. 2021. “Perbandingan Kualitas Hidup Antara Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi CAPD Dengan Hemodialisis Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.” Jurnal Sains Dan Kesehatan 3(3):365–69.
Alfonso, Astrid, Arthur E. Mongan, and Maya F. Memah. 2016. “Gambaran Kadar Ureum Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis.” Jurnal E-Biomedik 4(2):2–7.
Damayanti, Amilia Yuni. 2017. “Hubungan Asupan Protein Dan Kadar Kreatinin Penderita Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisis.” Darussalam Nutrition Journal 1(1):33–40.
Pranandari, R., & Supadmi, W. (2015). Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah Farma Seutik, 11(2).
Suryawan, Arjani, & Sudarmanto. (2016). Gambaran Kadar Ureum dan Kreatinin Serum pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD Sanjiwani Gianyar. Meditory (The Journal of Medical Laboratory), 4(2).
Sandala, Gabriela A., Arthur E. Mongan, and Maya F. Memah. 2016. “Gambaran Kadar Kalium Serum Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium 5 Non Dialisis Di Manado.” Jurnal E-Biomedik 4(1):4–9.
Widiastuti, D. (2023). Gambaran Kadar Kalium pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Ratu Zalecha Martapura Tahun 2023. Karya Tulis Ilmiah. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Martono. 2015. “Penurunan Resiko Henti Jantung Pada Asuhan Keperawatan Pasien Yang Dilakukan Hemodialisa Melalui Penendalian Overload Cairan Kalium Serum.” Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan 4(1):1–5.
Samsuria, I. K., & Watuguly, T. W. (2019). Korelasi antara Kreatinin dan Elektrolit pada Penyakit Ginjal Kronis : Pengabdian Berbasis Riset. Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat, 398–402
Copyright (c) 2025 Ni Made Putri Sumyarini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.