Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Sidomulyo Yogyakarta
Abstract
Stunting is a condition where growth is disturbed in children, namely that the child's height is lower or shorter (stunted) than the age standard. Based on the results of a preliminary study on May 2 2023, it is known that Sidomulyo Village has the highest percentage of stunting rates at the Godean 1 Community Health Center, namely 13.84% with the lowest prevalence of exclusive breastfeeding coverage, namely 76.66%. This study aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Sidomulyo Village, Yogyakarta. This type of research uses a case control design with a retrospective approach. The sampling technique used in this research was a purposive sampling technique, namely 26 samples in the case group and 26 samples in the control group with a ratio of 1:1. Data analysis uses univariate analysis and bivariate analysis. The research was conducted in December 2023. The majority of children aged 24-59 months in Sidomulyo Village, Yogyakarta, were not given exclusive breast milk, 28 respondents (53.8%) while 26 children aged 24-59 months in Sidomulyo Village, Yogyakarta experienced stunting. respondents (50%). The results of statistical tests using chi-square showed a p-value <0.05, which is 0.000 and has a fairly strong correlation with a contingency coefficient value of 0.525. Conclusion : The results of statistical tests show a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in Sidomulyo Village, Yogyakarta. Recommended The village should work together with the Community Health Center and community cadres to reduce the incidence of stunting.
Downloads
References
Usman, F. & Astria Paramashanti, B. Komitmen Pemerintah Dalam Penanggulangan Stunting. (Deepublish Publisher, 2020).
Arsayuladi, Z. et al. Program Penyuluhan Pencegahan Stunting Kepada Posyandu Di RT 01 RW 10 Kecamatan Cireundeu Kota Tanggerang Selatan. 1–6 (2022).
Dinkes Kota Yogyakarta. Profil Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2020. Profil Dinas Kesehat. Kota Yogyakarta tahun 2019 1–234 (2020).
Dinas Kesehatan Sleman. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2020. Dinas Kesehat. Sleman 1–173 (2020).
Sudargo, T. & Aini Kusmayanti, N. Pemberian ASI Eksklusif Sebagai Makanan Sempurna Untuk Bayi. (Gadjah Mada University Press, 2019).
Kemenkes. Berikan ASI untuk Tumbuh Kembang Optimal. in (2019).
Fadila. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif Di Posyandu Lestari Desa Tanjung Raya Kota Bandar Lampung 2018. J. Gizi Aisyiyah 22–35 (2018).
Juniardi. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Status Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Bekerja. 1–8 (2018).
Lidya. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan. J. Kesehat. Qamarul Huda 10, 190–195 (2022).
Astutik. Faktor risiko Kejadian stunting Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan. J. Kesehat. Masy. 6, 409–418 (2018).
Suratri. Faktor Risiko Stunting pada Anak Balita di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Int. J. Environtmental Res. Public Heal. 20, (2023).
Riza. Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. J. Kesehat. Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang 8, 1–8 (2020).
Yuningsih. Hubungan Jenis Kelamin terhadap Kejadian Stunting. J. Ilm. Kebidanan 5, 48–53 (2022).
Mirza, R. P. & Syahlis, I. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Wilayah Puskesmas Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. J. Kedokt. STM(Sains dan Teknol. Med. IV, 17–25 (2021).
Sampe, A., Toban, R. C. & Madi, M. A. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. J. Kesehat. 11, 448–455 (2020).
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.