Pengaruh Minum Air Putih terhadap Hasil Pemeriksaan Mikroskopis (Sedimen) Urin
Abstract
Chronic Kidney Disease (CKD) is a kidney disorder characterized by abnormalities in kidney structure or function. Based on research results, cases of kidney failure experienced by adults are caused by kidney stones and urinary tract infections which can be caused by foods containing purine, drinking water containing hard water, frequent holding in urination and lack of fluids in the body which can result in dehydration. The aim of this study was to determine whether or not there was an effect of drinking water on urine sediment examination. This research was conducted at the Matraman Community Health Center, the research design in this study was Pre-Experimental, namely a study by carrying out experimental activities to determine the effect of drinking water on the results of microscopic examination (sediment) of urine by providing 2 liters of water or minerals/day once. administered before and after drinking water. This study used the Federer formula with 35 respondents and the results showed no significant differences between urine sediment examination before and after administering 2 liters of water, except for calcium oxalate crystals and uric acid. In conclusion, drinking 2 liters of water for one day has no effect on the results of microscopic examination (sediment) of urine and there are no significant differences between urine sediment examination before and after giving 2 liters of water/day, except for calcium oxalate and uric acid crystals in urine. It is recommended that further research follow up on any factors (influences) that can influence the microscopic examination (sediment) of urine.
Downloads
References
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Strasinger, Susan dan Lorenzo, Marjorie. 2017. Urinalisis dan Cairan Tubuh. EGC
dr. H. Muchlis Achsan U.S,Sp.PD-KPTI dan dr. Dito Anurogo. 2013. 5 Menit Me- mahami 55 Problematika Kesehatan. Hal ; 368-371. Penerbit D-Medika ; Yogyakarta
Massey, Linda K. 2004. “Acute Caffeine Effects on Urine Composition And Calcium Kidney Stone Risk In Calsium Stone Formers.” American Urological Association
Strasinger, S.K. dan Di Lorenzo, M.S. (2018). Urinalisis dan Cairan Tubuh. Alih Bahasa: D. Ramadhani, N. B. Subekti. Jakarta: EGC
Pratiwi, C. D., & Puspitasari, E. (2019). Identifikasi Sedimen Urine pada Penduduk yang Mengkonsumsi Air Sumur di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 1(2), 52– 56. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v1i2.711
Dhea, B., Kristinawati, E., & Ernawati, F. (2019). Pengaruh Konsumsi Air Putih Terhadap Hasil Pemeriksaan Kristal Oksalat Dalam Urin Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Pagesangan. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 6(1), 51. https://doi.org/10.32807/jambs.v6i1.124
Yuliandari, Widyanti. 2015. Food Combining Pola Makan Sehat, Enak, dan Mudah. Jakarta: PT. Kawan Pustaka
Rahmatul, F. (2015). Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.