Over View Karakteristik Pengguna Akseptor KB Suntik 3 Bulan di Puskesmas Mlati 1
Abstract
Contraception is an effort to prevent pregnancy. Efforts made in contraceptive services can be temporary or permanent. In Indonesia, according to data from the Indonesian Health Profile in 2019, 3-month injectable contraceptive users amounted to 63.7 out of 15,261,014 couples of childbearing age were active contraceptive users, and in 2019, there was no visible increase in the number of injectable contraceptive users; there was 63.7% out of 15,419,826 couples of childbearing age contraceptive users were active.The aim of this research is to provide an overview of the characteristics of 3-month injectable contraceptive acceptors at Puskesmas (Community Health Center) Mlati 1. This research uses a descriptive survey method with a cross-sectional approach. The population of this study were all mothers who used 3-month injectable contraceptives at Puskesmas Mlati 1 for the period of January-October 2023, totaling 58 acceptors. The non-probability sampling technique used was accidental sampling technique. The instrument used was a questionnaire, and the data analysis used frequency distribution. The result of this research showed that most of the respondents had the characteristics of age 20-35 years (75.9%), high school education (67.2%), housewife (75.9%), multiparous parity (51.7%). Most of the respondents had the characteristics of an income of 1.5-2 million (48.3%), most of the respondents had the characteristics of the preventive birth control phase (51.7%), most of the respondents had the characteristics of high knowledge (53.4%). There were 44 respondents (75.9%) aged 20-35 years and 14 respondents (24.1%) aged <20->35 years. High school education was 39 respondents (67.2%), junior high school education was 5 respondents (8.6%) and undergraduate education was 14 respondents (24.1%). The work of mothers who work as IRTs is 44 respondents (75.9%), private as many as 12 respondents (20.7%) and 2 others work as civil servants (3.4%). Parity that most of the respondents were multipara parity as many as 30 respondents (51.7%), Nulipara as many as 25 respondents (43.1%) and the other 3 grandemulti (5.2%). The largest family income is 1.5-2 million, as many as 28 respondents (48.3%), 20 respondents (34.5%) have an income of 2-3 million, and 20 others have an income of >3 million (17.2%). The level of knowledge was obtained with high knowledge about 3-month injectable birth control as many as 31 respondents (53.4%), moderate knowledge as many as 14 respondents (24.1%) and 13 others had low knowledge (22.2%). The suggestion for Puskesmas Mlati 1 is to provide education regarding long-term contraceptive method of family planning so that the family planning acceptors can know the benefits of long-term contraceptive method of family planning.
Downloads
References
Astuti, D., & Ilyas, H. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 11(2), 233- 243.
Devi, RA, Sulistyorini, Y. 2019. Gambaran Kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Jawa TimurTahun 2018. Media Gizi & Kesehatan Masyarakat. Vol 8 No 2 Desember 2019. Hal 58-66. Surabaya : Universitas Airlangga
Estiwidani (2016) Hubungan Antara Umur Dan Kelainan Genetalia Dengan Kejadian Abortus Spontan. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak, 9 (1). ISSN 2599-3224
Jacobus, R. M., Maramis, F. R., & Mandagi, C. K. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB Di Desa Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan Kabupaten Sitaro. KESMAS: Jurnal
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 7(3).
Jurisman, A., Ariadi, A., & Kurniati, R. (2017). Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi di Puskesmas Padang Pasir Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1).
Karimang, S., Abeng, T. D. E., & Silolonga, W. N. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Diwilayah Puskesmas Tagulandang Kabupaten Sitaro. Jurnal Keperawatan, 8(1), 10-22.
Kartika, W. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Intra Uterine Device (Iud) Pada Akseptor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Nazilla Nugraheni, F. A. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Efek Samping Dmpa (Depo Medroxy Progesteron Asetat) Di Kelurahan Kalibeber Kecamatan Mojo Tengah Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20(1), 35–43.
Notoatmodjo, S. (2016). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni (Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Rizali, dkk. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar. The Indonesian Journal of Public Health. Vol 9 No 3. Makasar Sulawesi
Rakhmawati, D. (2018). Hubungan Antara Lama Pemakaian Kb Suntik Dmpa Dengan Timbulnya Efek Samping Pada Akseptor Kb Di Pmb Henry Wulandari, A. Md Keb Desa Antirogo Kabupaten Jember. The Indonesian Journal Of Health Science, 10(1).
Romadhon, F. F. (2018). Karakteristik Akseptor Kb Baru Dan Aktif Dalam Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Di Wilayah Gajahan Surakarta.
Suherman, RM, dkk. 2017. Hubungan Karakteristik Akseptor dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi (Studi di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka) Bandung Meeting on Global Medicine & Health (BaMGMH), Vol. 1 No. 1 Tahun 2017. Prociding Bandung : UNISBA
Hurlock. (2016). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang. Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.