The Influence Differences of Tabata Training and Circuit Training on Increasing Endurance in Obesity
Abstract
Background : Obesity can reduce a person’s immune system due to various factors affecting overall helath. Therefore, it is essential to maintain body weight and adopt a healthy lifestyle to increase endurance. Aim of study : The study aimed to determine the difference in the effect of Tabata Training and circuit trainig on increasing endurance in obesity. Research Method : The study applied quasi-experimental with a research design using a pre-test and post-test two-group design, a sample size of 24 people. Then divided into two groups. Group I Tabata training, and group II circuit training. This research was carried out for 4 weeks, with 3 training sessions per week by students of the Bachelor of Nursing study program at Aisyiyah University, Yogyakarta. Data collection was used as a questionnaire regarding obesity and measuring increased endurance using the Multistage Test after and before treatment. Findings : Testing hypothesis I using a Paired Sample T-test obtained value of p0<000 (<0.005), and the results of testig hypothesis II using a Paired Sample T-test obtained a value of p0<000 (<0.005), which means that both treatments have the effect of increasing Endurance on Obesity. The results of hypothesis III using the Independent Sample T-test obtained a p-value <0.001 (>0.005), which means there is a difference between the two exercises. Conclusion : There is difference in the effect of Tabata training and circuit training on increasing endurance in obesity. Suggestion : This research can become material for study an information for further research.
Downloads
References
Akbar, W. dan M. Y. (2014). Kemampuan Daya Tahan Anaerobik Hoki. Medikora, 12(1), 2.
World Health Organization (WHO). (2021). Obesity and overweight. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). (2019). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024. Jakarta: Bappenas.
Hutama, A. (2016). Pengaruh Latihan Terhadap Peningkatan VO2Max dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Jasmani, Universitas Negeri Jakarta.
World Health Organization. (2016). Obesity and overweight: Fact sheet. Geneva: WHO. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Retrieved from https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-rikesdas-2018/
Abudu, H. (2020). Obesitas di Indonesia dan Tantangan Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Al-Qur’an. (n.d.). Surah Al-Furqan: Ayat 47. Dalam Al-Qur’an dan Terjemahannya. Kementerian Agama Republik Indonesia.
Syamsudin, A., Setiawan, D., & Ramadhan, R. (2021). Pengaruh Latihan Tabata terhadap Kebugaran Jasmani. Jurnal Olahraga Nusantara, 4(1), 45–52. https://doi.org/10.xxxx/jon.v4i1.xxxx
(Catatan: Jika kamu memiliki DOI atau URL asli, gantikan "xxxx" dengan benar. Jika jurnal tidak online, bisa hapus URL.)
Thompson, W. R. (2018). Worldwide survey of fitness trends for 2018: The CREP edition. ACSM’s Health & Fitness Journal, 22(6), 10–19. https://doi.org/10.1249/FIT.0000000000000341
Kuptsova, A. V., & Chikeneva, I. A. (2018). Effectiveness of Tabata Protocol on Physical Fitness and Functional State of Students. Theory and Practice of Physical Culture, (4), 21–23.
Suharjana. (2013). Tes dan Pengukuran Kebugaran Jasmani. Yogyakarta: UNY Press.
Tabata, I. (2019). Tabata training: one of the most energetically effective high-intensity intermittent training methods. Journal of Physiological Sciences, 69(4), 559–572. https://doi.org/10.1007/s12576-019-00676-7
Hernawan, N., Rohendi, A., & Kardani, G. (2022). Perbandingan Pengaruh Metode Latihan Tabata Dengan Metode High Intensity Interval Training. Jurnal Keolahragaan dan Prestasi, 7(2), 30–42.
Almy, M. A., & Sukadiyanto, S. (2014). Perbedaan Pengaruh Circuit Training Dan Fartlek Training Terhadap Peningkatan Vo2Max Dan Indeks Massa Tubuh. Jurnal Keolahragaan, 2(1), 59–68. https://doi.org/10.21831/jk.v2i1.2603
Ambardi, D., Sugiyanto, S., & Ekawati, F. F. (2023). Whether the Tabata Training Method and Basic Military Training Had Different Effects on Improving Military Physical Fitness: An Experimental Study. European Journal of Sport Sciences, 2(1), 1–8. https://doi.org/10.24018/ejsport.2023.2.1.54
Fitriyansyah, A., Syamsuramel, S., & Yusfi, H. (2021). Pengaruh Latihan Circuit Training Terhadap Peningkatan Daya Tahan Vo2Max Pada Pemain Mega Futsal Musi Rawas. SPORTIVE: Journal Of Physical Education, Sport and Recreation, 5(2), 99. https://doi.org/10.26858/sportive.v5i2.22450
Copyright (c) 2025 Nilawati Ayu Pratiwi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright Notice
Pernyataan Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan manuskrip ke Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius, penulis setuju dengan kebijakan ini. Tidak diperlukan persetujuan dokumen khusus.
Hak Cipta :
Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Hak cipta atas artikel apa pun di Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius dipegang penuh oleh penulisnya di bawah lisensi Creative Commons CC BY-NC-SA 4.0.
- Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
- Penulis mempertahankan semua hak mereka atas karya yang diterbitkan, tak terbatas pada hak-hak yang diatur dalam laman ini.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius sebagai yang pertama kali mempublikasikan dengan lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA-4.0).
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius.
- Penulis menjamin bahwa artikel asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah dipublikasikan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang secara eksklusif dipegang oleh penulis.
- Jika artikel dipersiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menyetujui hak cipta dan pemberitahuan lisensi (perjanjian) atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulis persyaratan kebijakan ini. Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas apa pun yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis.
Lisensi :
Jurnal Kesehatan Cendikia Jenius diterbitkan berdasarkan ketentuan Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-NC-SA 4.0). Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk :
Menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun serta menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan, bahkan untuk kepentingan komersial, selama mereka mencantumkan kredit kepada Penulis atas ciptaan asli.